Dasar Pemrograman: Logika dan Algoritma

Fajarwz
3 min readMar 5, 2021

--

Photo by Markus Winkler on Unsplash

Untuk dapat menyelami dunia pemrograman, dibutuhkan logika berpikir yang baik. Seperti halnya ketika hendak membuat produk fisik, membuat produk digital juga perlu logika yang baik.

Logika dalam pemgrograman erat kaitannya dengan algoritma. Algoritma ialah langkah-langkah terstruktur.

Algoritma setiap orang bisa berbeda-beda walaupun tujuannya sama. Dalam programming, algoritma yang paling efektif sangat dibutuhkan.

Ketika hendak membuat pesawat kertas kita perlu mengikuti langkah-langkah pasti agar pesawat kertas kita bisa terbentuk.

Atau memasak mi rebus misalnya. Untuk memasak mi rebus kita perlu langkah-langkah berikut ini:

  1. Siapkan air panas
  2. Siapkan mi
  3. Buka bungkus mi, ambil dan pisahkan bumbu-bumbu di dalamnya dari mi
  4. Masukkan mi ke air panas tadi
  5. Tunggu hingga mi mekar
  6. Siapkan mangkuk, masukkan bumbu-bumbu mi ke dalamnya
  7. Tuangkan mi dengan airnya ke mangkuk
  8. Aduk mi agar bumbu-bumbunya larut
  9. Mi siap dihidangkan

Jangan terlalu serius, ini contoh saja 😁

Photo by Ēriks Irmejs on Unsplash

Seseorang tidak mungkin tiba-tiba menjalankan langkah ke-4 sedangkan air panasnya tidak ada. Dan tidak mungkin pula jika kita menjalankan langkah-langkah di atas dengan terbalik dari 9 ke 1.

Begitu juga dengan membuat program. Perlu langkah-langkah yang jelas agar program dapat bekerja sesuai harapan.

Misalnya ketika kita ingin membuat suatu aplikasi yang dapat merekam data dari pengguna, lalu kita berpikir bagaimana caranya? Sedangkan aplikasi ini akan dipakai oleh banyak orang, bukan satu orang saja.

Jika hanya dipakai oleh satu orang maka mudah saja, ketika dia memasukkan nama, maka terima nama lalu langsung masukkan nama ke tabel identitas, kolom nama, di database. Tapi jika datang user baru bagaimana? Mungkin nama yang sebelumnya dimasukkan oleh user sebelumnya akan hilang karena nilainya tergantikan oleh user baru.

Contoh tabel. Beginikah skema tabelnya?

Maka dari sini kita berpikir, seharusnya ada sesuatu yang bisa membedakan antara user satu dengan yang lainnya, apa itu? Mungkin nama dari masing-masing user bisa membedakannya. Tetapi setelah dipikir-pikir terkadang teman kami saja mempunyai nama yang sama dengan teman Facebook-nya. Atau mungkin alamat? sepertinya bukan juga. Maka mungkin kita perlu sesuatu yang lebih unik lagi dari itu yakni id berbentuk angka atau integer.

tb_user dengan id

Dengan id auto increment (otomatis bertambah) maka seharusnya sistem bisa lebih membedakan antara data satu dengan yang lainnya. Dari sini maka dibuatlah sistem akun, masuk ke sistem dengan login, dst.

Lalu bagaimana jika kita hendak menghubungkan data yang berbeda tabel atau merelasikan tabel, maka dibuatlah kolom id yang digunakan sebagai foreign key, dll.

Pada intinya yang ingin saya sampaikan adalah bukan bagaimana suatu sistem tertentu harus dibuat, tapi latihlah terus logika berpikir kita agar program atau aplikasi yang hendak kita buat memiliki alur sistem yang bagus.

Melatih Logika

Melatih logika bisa juga dengan sering mengerjakan projek, contohnya buat saja suatu aplikasi untuk latihan misalnya dengan membuat aplikasi kasir, nanti disana kita bisa berlatih bagaimana caranya menambah barang ke stok, membuat kategori barang, mengurangi stok ketika pelanggan membeli, dll.

Atau coba buat aplikasi booking, disana nanti kita akan belajar bagaimana melakukan booking, menandai hal yang kita booking apakah sedang dibooking atau tidak, mengubah status otomatis ketika waktu booking sudah habis, dll.

Maka dari itu ada programmer yang belajar dari projek alih-alih dari mencoba berlatih menggunakan fungsi-fungsi.

Ada masukan atau punya pendapat lain? Silakan utarakan di kolom komentar ya :).

Sekian dan terima kasih.

--

--

Fajarwz
Fajarwz

No responses yet