Tutorial Laravel #0: Mengenal Laravel

Fajarwz
6 min readMar 11, 2021

--

The PHP Framework for Web Artisans

Laravel adalah satu dari sekian banyak framework PHP di dunia. Framework ini adalah salah satu yang paling populer. Laravel menyediakan banyak package untuk membantu para developer yang menggunakan Laravel lebih produktif.

Laravel sendiri menyebut dirinya Framework PHP untuk “Tukang” Web, sehingga tidak heran kalau Laravel sudah menyediakan banyak package pendukung untuk berbagai keperluan. Belum lagi Laravel memiliki komunitas yang besar sehingga ia terus tumbuh menjadi framework yang memanjakan penggunanya.

Kenapa Laravel?

Laravel sendiri memiliki setidaknya 3 alasan kenapa developer harus memilihnya.

Progressive

Laravel adalah framework yang progressive. Ia terus tumbuh bersama developer dengan berbagai macam pembaruan yang dapat mempermudah developer lebih produktif. Laravel terus dikembangkan oleh para kontributor agar dapat terus menjadi lebih baik.

Bagi pemula, Laravel dilengkapi dokumentasi dan berbagai panduan untuk membantu mereka belajar lebih baik.

Bagi senior, Laravel sudah dilengkapi berbagai macam tools yang dapat mempermudah mereka membangun produk yang hebat.

Scalable

Laravel juga scalable dengan support banyak fitur sehingga kita dapat membuat web sederhana hingga enterprise-ready yang membutuhkan request amat banyak setiap bulannya.

Komunitas Besar

Ada banyak package PHP bagus di Laravel yang dapat menjadikan framework ini mudah digunakan, ditambah lagi dengan dukungan ribuan developer hebat yang menjadi kontributor pengembangan Laravel.

Dahlah, framework ini bagus untuk dipelajari dan dipakai untuk berbagai macam projek.

Photo by Sincerely Media on Unsplash

Prerequisites (Prasyarat)

Sebelum lanjut menggunakan Laravel alangkah baiknya kita sudah menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk menggunakannya.

LAMP / WAMP Stack

LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP) Stack untuk Linux atau WAMP Stack untuk Windows.

Instalasi LAMP Stack dan PHPMyAdmin bisa dibaca di sini

Cara Install LAMP Stack dan phpMyAdmin dengan Mudah.

Adapun untuk Windows silakan bisa download XAMPP di sini.

Text Editor

Walaupun tidak dibayar, kami disini merekomendasikan Visual Studio Code sebagai text editor yang akan digunakan untuk mengikuti tutorial ini. VS Code adalah text editor gratis dan open source dengan berbagai macam extensions yang gratis pula yang dapat memudahkan kita dalam melakukan pengembangan web.

Ke depan kita juga bisa menginstal extensions khusus untuk Laravel seperti Laravel Snippets dan Laravel Blade Snippets dari Winnie Lin di VS Code.

VS Code juga memiliki fitur Terminal yang dapat diakses dengan klik menu Terminal > New Terminal. Fitur Terminal ini ke depan juga akan banyak bermanfaat, contohnya untuk melakukan instalasi package, menjalankan fitur laravel dan perintah-perintah lainnya.

Instalasi

Ada beberapa cara untuk menginstal Laravel namun kami merekomendasikan instalasi via Composer dulu.

Instalasi Laravel dengan Composer cukup mudah, tapi pertama-tama instal dulu composer nya :).

Instal Composer Untuk Pengguna Linux

Untuk pengguna Linux, setidaknya ketika tutorial ini dibuat, script yang bisa dijalankan untuk mendownload Composer ialah sebagai berikut. Pastikan kamu sudah menginstal php terlebih dahulu ya..

php -r "copy('https://getcomposer.org/installer', 'composer-setup.php');"php -r "if (hash_file('sha384', 'composer-setup.php') === '756890a4488ce9024fc62c56153228907f1545c228516cbf63f885e036d37e9a59d27d63f46af1d4d07ee0f76181c7d3') { echo 'Installer verified'; } else { echo 'Installer corrupt'; unlink('composer-setup.php'); } echo PHP_EOL;"php composer-setup.phpphp -r "unlink('composer-setup.php');"

Jalankan masing-masing script di atas di terminal, atau silakan ikuti tutorial dari situs resmi Composer di sini.

Script di atas melakukan 4 hal untuk masing-masing barisnya.

  1. Download installer Composer ke direktori yang diakses saat ini
  2. Cek SHA-384 untuk kecocokan file kita dengan file asli installer
  3. Menjalankan installer
  4. Menghapus installer

Untuk menginstalnya secara global bisa menggunakan perintah tambahan untuk memindahkan Composer ke direktori dalam $PATH, misalnya

mv composer.phar /usr/local/bin

Jika tidak maka Composer hanya bisa digunakan di direktori yang diakses saat ini dan perlu download lagi untuk menggunakannya di direktori lain.

Instal Composer Untuk Pengguna Windows

Ini amat mudah, tinggal download Composer Setup dari situs resminya di sini, lalu klik Composer-Setup.exe. Installer ini akan menginstalnya sekaligus setting PATH sistemmu.

Untuk mengecek apakah Composer sudah terinstal dengan baik bisa ketik composer di terminal

composer

Maka seharusnya muncul seperti ini

Untuk mengakses Terminal di VS Code bisa ke Menu Terminal > New Terminal atau gunakan shortcut Ctrl + `(Ctrl backtick).

Instal Laravel

Setelah Composer berhasil diinstal selanjutnya bisa instal Laravel via Composer dengan mengetik script berikut di Terminal VS Code.

composer create-project laravel/laravel example-appcd example-appphp artisan serve

example-app adalah nama projek yang akan kita buat, bisa diganti sesuai keperluan.

Script di atas akan melakukan 3 hal per barisnya

  1. Instal Laravel di folder example-app, jika folder belum ada maka akan dibuatkan otomatis. Script ini juga sekaligus menjalankan php artisan key:generate untuk generate application key yang kita butuhkan untuk setiap projek kita
  2. Masuk ke folder example-app
  3. Jalankan web Laravel kita

Jika instalasi Laravel berhasil maka silakan akses 127.0.0.1:8000/ via browser dan harusnya muncul tampilan homepage seperti ini

Struktur Folder

Kamu bisa cek struktur folder projek Laravel yang barusan diinstal yang sepertinya file-filenya cukup banyak. Namun untuk aplikasi sederhana dengan database biasanya yang akan banyak digunakan kurang lebih ialah folder yang diberi tanda kotak di atas.

Controllers

Controller berada di folder App/Http/Controllers. Berbagai logika aplikasi akan berada di sini.

Folder ini tempat file yang digenerate oleh perintah yang digunakan untuk membuat Controller

php artisan make:controller MyController

Controller akan menerima inputan, form dan berbagai aksi dari User, lalu mengolahnya untuk disampaikan ke Model. Setelah itu Controller akan menampilkan hasilnya ke View.

Models

Folder App/Models akan diisi oleh Model. Model menghubungkan Controller dengan data atau database.

Folder ini tempat file yang digenerate oleh perintah yang digunakan untuk membuat Model

php artisan make:model Mymodel

migrations

Folder database/migrations ialah tempat migration Laravel. Fitur migration ini memudahkan developer dalam membuat / generate tabel untuk database yang digunakan aplikasi.

Folder ini tempat file yang digenerate oleh perintah yang digunakan untuk membuat migrations

php artisan make:migration create_users_table

views

Folder resources/views ialah tempat kita menyimpan file tampilan / UI aplikasi.

Folder ini tempat file yang digenerate oleh perintah ya... ngga sih, view tidak punya perintah artisan resmi, tapi kalau mau kamu bisa gunakan package third party seperti Artisan View atau kamu juga bisa baca-baca dulu di sini.

web.php

Folder routes/web.php juga akan sering kamu gunakan karena di sini ialah tempat kita membuat route untuk aplikasi. Route itu seperti alamat, atau user taunya ini adalah URL. Contoh route adalah web.com/create, web.com/store, dll.

.env

Kita juga nanti akan cukup akrab dengan file .env yang ada di root folder ini. Di sini kita bisa setting konfigurasi seperti database, locale, email, dll.

Tentu semua folder berguna, seiring berjalannya waktu maka kamu akan mengenal berbagai macam folder dan file di Laravel beserta kegunaannya.

MVC Pattern

Ke depan, kita akan cukup lekat dengan pattern MVC (Model View Controller). Laravel, atau setidaknya Laravel developer biasa menggunakan pattern ini.

Diagram Interaksi MVC Pattern (https://en.wikipedia.org/wiki/Model%E2%80%93view%E2%80%93controller#/media/File:MVC-Process.svg)

Jika ke depan kamu menemukan kata Design Pattern maka MVC juga merupakan salah satu design pattern dalam dunia programming. Pattern MVC memisahkan data (Model), tampilan (View), dan pemroses data (Controller).

  • Model ialah tempat utama manajemen data. Model menerima aksi user dari Controller.
  • View menampilkan data sehingga lebih mudah dibaca oleh User.
  • Controller menerima input, memrosesnya lalu mengirimkannya ke model.

Cukup sekian dulu tutorial kali ini, insyaallah nanti akan dibahas tutorial membuat CRUD sederhana. Terima kasih telah mengikuti tutorial ini.

Ingin bertanya atau punya masukan? Silakan ke kolom komentar.

Referensi:

--

--

Fajarwz
Fajarwz

No responses yet